Masa Persiapan Pensiun (MPP) adalah masa transisi yang akan dialami oleh pegawai atau karyawan setelah ia bekerja puluhan tahun di institusi, lembaga, organisasi, perusahaan, ataupun kantor pemerintahan.
Usia pensiun yang ditetapkan oleh organisasi tergantung kebijakan yang sudah ditentukan. Ada yang menetapkan 55 tahun sebagai usia pensiun, ada yang 58 tahun, namun ada pula yang menetapkan usia 65 tahun sebagai usia pensiun.
Pensiun dari pekerjaan formal yang telah dilakukan berpuluh tahun tentunya memberikan dampak bagi kehidupan pekerja. Ada yang menyikapi dengan gelisah, khawatir, dan ragu akan masa setelah pensiun, namun ada pula yang menghadapinya dengan ketenangan dan optimisme menyongsong masa purna bakti ini.
1. Usahakanlah agar tetap mempunyai kegiatan yang berarti setelah memasuki usia pensiun.Tentu, Anda akan selalu bergerak dan beraktifitas. Duduk setiap hari sambil menikmati uang pensiun atau pesangon termasuk aktifitas. Namun, itu bukan aktifitas yang bermakna dan kurang produktif. Sekalipun mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar sebelum masuk ke liang kubur, Anda bisa stress bila tidak mengerjakan apa-apa. Melakukan aktifitas yang tidak berarti atau ‘killing time’ bisa membuat stress bahkan mengalami stress berlebihan yang berbuntut sakit bahkan stroke. Jadi, perlu dipikirkan aktifitas yang bermakna di usia pensiun.
2. Tetaplah bersikap positif sekalipun tidak lagi bekerja di perusahaan. Banyak yang ‘minder’ setelah memasuki usia pensiun, khususnya mereka yang selama ini menduduki jabatan penting di perusahaan. Mental memasuki masa pensiun tidak dipersiapkan. Akibatnya, rasa percaya diri bisa turun drastis. Bila tidak dipersiapkan dengan matang, Anda bisa linglung karena ada perubahan drastis dalam aktifitas. Selama ini Anda mempunyai aktifitas yang teratur dan mungkin membuat keputusan penting di kantor; tidak demikian kalau Anda sudah pensiun. Anda tidak lagi membuat keputusan berarti bila tidak melakukan aktifitas bermakna. Oleh sebab itu, persiapkanlah aktifitas di masa pensiun agar ada wadah bagi pikiran dan tubuh untuk bekerja. Hati-hatilah menggunakan uang pesangon atau pensiun Anda. Uang bisa cepat menguap.
3. Hati-hati menggunakan uang pesangon atau uang pensiun. Kalau Anda menerima uang pensiun secara teratur- ini mungkin lebih baik. Ini berarti Anda hanya bisa membelanjakan sebesar uang yang Anda terima setiap bulan. Berhematlah dalam belanja Anda sehari-hari. Bagi Anda yang mendapat pesangon dan tidak mendapat pensiun tiap bulan, Anda harus ekstra hati-hati dalam pengeluaran Anda. Karena merasa masih memiliki banyak uang, selalu ada godaan untuk membelanjakan uang- makan di sana, makan di sini; beli ini, beli itu- dan tiba-tiba Anda sadar bahwa uang makin menipis. Bila Anda tidak berhati-hati, uang pesangon Anda bisa ludes dalam beberapa bulan bahkan mungkin tidak sampai setahun.
4. Hati-hati dengan godaan investasi. Banyak orang akan menawarkan investasi kepada Anda bahkan mereka sudah mengintip Anda jauh-jauh hari. Tidak semua tawaran investasi itu buruk. Namun, banyak juga yang gadungan. Kalaupun Anda tertarik, tetaplah mengambil waktu untuk mempelajari dengan teliti tawaran investasi. Berkonsultasilah dengan konsultan keuangan kalau tetap mau berinvestasi.
Baca Juga: Mau Pensiun Dini, Bingung Usaha Apa Ya?